29 November 2011

Photography Tips

Photo Gallery

"Golden Gate" Indonesia RUNTUH !

"Golden Gate" Indonesia RUNTUH !
Jembatan Mahakam II, Tenggarong-Kutai Kartanegara

Jembatan Mahakam II



Mahakam II, sebelum runtuh
 26 Nopember 2011, sehari menjelang tahun baru Islam dimana seharusnya disambut dengan suka cita, namun tidak untuk Indonesia dan warga Tenggarong khususnya. Tepat pukul 16.15 jembatan yang berjuluk "Golden Gate" Indonesia runtuh dan menelan banyak korban jiwa.

Jembatan yang menelan dana APBN sebesar kurang lebih mencapai angka 150 miliar runtuh saat lalu-lintas diatas sedang ramai. Akibatnya banyak korban berjatuhan bahkan ada yang meninggal dunia.

Menurut Ir. Mudji Irmawan, MS (Dosen Teknik Sipil ITS), jembatan Mahakam II tergolong jembatan Supsension Bridge (Jembatan Gantung) dengan panjang bentang tanpa penyangga mencapai 270m dan total panjang jembatan mencapai 710m.

Supsension Bridge merupakan pengembangan dari teknologi jembatan gantung konvensional, dimana beban ditahan oleh kabel penyangga. Jembatan Mahakam II merupakan jenis Supsension Bridge dengan tipe Rangka Batang Pengaku, pengaku berfungsi sebagai pendukung lantai kerja jembatan (dek). Tipe jembatan dengan dek yang diperkaku dikembangkan pertama kali oleh James Findley pada abad ke-19.

Pembangunan jembatan Mahakam II dikerjakan oleh PT. Hutama Karya. Pembangunan memakan waktu yang cukup lama, mulai tahun 1995 sampai 2001. Semua lantai jembatan menggunakan beton bertulang K-350 dengan wearing Course setebal 40mm. Masing-masing tiang pada tiap kelompok pondasi disatukan oleh pile cap dari beton bertulang K-350.

Konstruksi Jembatan Mahakam II

Konstruksi Jembatan Mahakam II


 Banyak faktor yang diperkirakan menjadi penyebab runtuhnya jembatan Mahakam II, diantaranya :
1. Putusnya kabel penyangga, sehingga menyebabkan efek domino yang akhirnya menyebabkan jembatan runtuh (menurut Prof. Priyo Suprobo, mantan Rektor dan Ahli beton ITS Surabaya)

2. Kelalaian pihak pemelihara Jembatan, dimana tidak sterilnya lalu-lintas diatas jembatan saat dilakukan proses perawatan jembatan. Kemacetan yang terjadi akibat hanya berlakunya 1 jalur diatas jembatan menyebabkan penambahan beban yang seharusnya tidak boleh terjadi (terjadi pemusatan beban ditengah bentang).

3. Seringnya tiang jembatan ditabrak oleh Tongkang batu bara yang melintas dibawah jembatan.(penyebab ini masih dalam pengkajian)

Kondisi Jembatan setelah runtuh
 Selain beberapa sebab diatas masih ada beberapa faktor yang harus dianalisa untuk memastikan penyebab pasti runtuhnya Jembatan Mahakam II. Semua penyebab keruntuhan dicatan kemudian dianalisa dengan berdasarkan gambar Pelaksanaan (Shop Drawing) dan gambar Perencanaan (engineering drawing). Faktor lain yang perlu ditinjau adalah Beban Angin, beban tetap dan kondisi alam, pada jenis Supsension Bridge beban angin menjadi perhatian utama. Disamping itu pengaruh penggerusan yang terjadi pada bagian pondasi pun perlu ditinjau dan pengaruh korosi juga dapat mempengaruhi kerusakan struktur jembatan.

Warga menyaksikan sisa-sia reruntuhan
Satu pelajaran yang dapat dipetik dari terjadinya bencana runtuhnya "Golden Gate" Indonesia, yaitu "Jangan hanya bisa membangun, tapi juga harus bisa memanfaatkan dan memelihara dengan baik".
Pelajaran lainnya adalah perlunya peningkatan SDM dalam dunia kontruksi Indonesia, perlu adanya perbaikan dalam proses pembangunan sebuah infrastruktur, mulai dari proses desain, proses lelang (tender), proses konstruksi sampai pada proses pemeliharaan. Jangan pernah mencampur adukkan antara pembangunan infrastruktur dengan kepentingan politik yang mengorbankan mutu sebuah konstruksi.
"SAATNYA DUNIA KONTRUKSI INDONESIA UNTUK BERBENAH DIRI !!"


Salam,
Riyan Benny Sukmara